Martha Hebi, aktivis dari Sumba Timur

Martha Hebi menceritakan mengapa dan bagaimana buku berjudul Perempuan (Tidak) Biasa Dalam Era 65 dan 98 ditulis. Setelah buku itu terbit, Martha mengisahkan bahwa semua orang terkejut ketika mengetahui ada cerita tentang mama-mama yang bergerak di bawah tanah pada masa itu. Mama-mama ini disebut meledakkan kesunyian kota.

Martha Hebi menyebut, “Sebenarnya mama-mama berbuat banyak, tetapi sejarah tidak mencatat mereka. Buku Perempuan Tidak Biasa di Sumba Era 65-98 adalah sebagian kecil catatan dari yang dilakukan mama-mama di Sumba tahun itu.”