Membaca Peta Pergerakan Mahasiswa Menjelang Normal Baru di Kalimantan Barat
Membaca Peta Pergerakan Mahasiswa menjelang Normal Baru di Kalimantan Barat bersama Kaharudin, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untan. Kaharudin sudah menjabat sebagai ketua selama hampir 2 tahun. Kahar, nama akrabnya mengatakan, sebenarnya sudah melewati masa bakti kepengurusan BEM tahun 2020 dan harusnya sudah berakhir. Namun karena virus covid-19, pemilihan ketua BEM baru belum bisa dilakukan kembali. Dikatakan, dalam proses pemilihan, harus melakukan beberapa hal yang belum memungkinkan untuk dilakukan secara online, seperti pemungutan suara dll. Akhirnya masa jabatan Kahar diperpanjang hingga panitia menentukan mekanisme untuk pemilihan ketua BEM yang baru.
Pada hari minggu, 14 Juni 2020, SAKA berkesempatan berbincang-bincang dengan Kahar melalui instagram live.
Berikut percakapan yang dilakukan SAKA bersama Kaharudin.
Bagaimana perasaan Bang Kahar ketika terpilih sebagai ketua BEM Untan?
Karena pada awal pencalonan, tujuan saya bukan untuk cari gengsi atau pengen eksis. Ada visi-misi yang saya bawa, ketika saya terpilih, ya Alhamdulillah. Saya merasa ini amanah yang harus saya kerjakan dan tentunya ada pertanggungjawabannya kepada teman-teman Untan dan diri saya sendiri.
Apa saja yang telah dilakukan selama menjadi ketua BEM Untan?
Selama masa pandemi ini, program yang dilakukan oleh BEM Untan kebanyakan online seperti audensi dan aksi online. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan teman-teman dan upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19. Ada juga kegiatan bagi-bagi masker untuk orang-orang yang memang tidak bisa bekerja dari rumah seperti pedagang di pasar dan ojek online. Kami juga bekerjasama dengan LSM. Kalau untuk pemerintah, kami masih dalam upaya membantu menjembatani teman-teman yang memerlukan bantuan, BEM Untan sendri juga memiliki kegiatan bagi-bagi sembako kepada mahasiwa perantau yang terkena dampak.
Apa pendapat Bang Kahar terkait covid-19 ini?
Covid-19 merupakan wabah yang mudah menular, jadi masyarakat, kita semua perlu berhati-hati terhadap virus ini.
Bagaimana pendapat Bang Kahar terkait penanganan covid-19 di Kalbar?
Bagi saya penanganan covid-19 di Kalbar sudah cukup bagus ya, namun tetap harus dievaluasi terkait penyaluran bantuan. Pemerintah juga sudah melakukan upaya pencegahan dengan baik sesuai anjuran WHO. Memperketat jalur keluar masuk wilayah juga saya kira sudah cukup baik.
Apa pendapat Bang Kahar terkait isu, bahwa covid-19 adalah buatan China?
Saya kira itu adalah konspirasi. Apalagi yang paling kuat menyuarakan corona adalah buatan China adalah Amerika. Tahu sendirilah Amerika dan China lagi bersitegang, perang dagang dll. Kita gak tau apakah benar atau tidak namun belum ada penelitian yang secara spesifik mengatakan bahwa corona adalah buatan manusia. Selama ini teori tersebut banyak dibantah.
Selama masa pandemi banyak sentimen terhadap etnis China karena virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan China. Bagaimana Bang Kahar menyikapi sentimen anti-China yang bredar di masyarakat?
Kita tidak bisa menyalahkan etnis tertentu untuk masalah ini. Saya pikir, kembali kepada watak manusianya. Kita semua harus intropeksi diri, apalagi secara spesifik menyalahkan orang China yang sudah puluhan tahun tinggal di Indonesia. Virus corona muncul di indonesia karena orang Indonesia yang datang dari luar negeri tanpa sadar membawa virus itu. Jadi, jangan salahkan orang China yang ada di sini, kan tidak mungkin tiba-tiba mereka membawa corona. Intinya virus ini tidak bisa disalahkan kepada etnis China (yang tinggal di Indonesia-ed).
Untuk di Untan sendiri, adakah antisipasi yang BEM Untan lakukan supaya rasisme tidak terjadi di kampus?
Ideologi kita adalah Pancasila. Jangan sampai terpengaruh oleh ideologi- ideologi yang membahayakan orang lain. Program antisipasi dari BEM, kami pernah mengundang seorang Jendral (Pangdam-ed) pada saat penerimaan mahasiswa baru. Di situ kami membahas terkait ideologi bangsa para tokoh dan pakar yang juga sering kami undang. Salah satu tujuannya ya untuk memeperkuat ideologi Pancasila pada mahasiswa baru. Selain itu, ada juga program pendikar (pendidikan karakter) dari kampus untuk semua agama dan dimentori oleh dosen dan para pengurus organisasi keagamaan yang ada di Untan. Program pendikar ini bagi saya sangat bagus dan sangat membantu untuk mendidik dari dasar.
Terkait radikalisme yang menguat pada saat pandemi, sebagai ketua BEM, apa antisipasi BEM Untan dalam mencegah adanya radikalisme? Karena pernah kejadian, mahasiwa Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) terpapar ISIS.
Kita berharap semoga Untan tidak ada yang terpapar ISIS. Kami tentunya saling menguatkan dan saling mengingatkan satu sama lain.
Menjelang normal baru apa yang akan BEM Untan lakukan?
Untuk saat ini kami belum merencanakan terkait program. Mungkin masih dengan bentuk kerjasama dengan LSM atau pemerintah.
Bagaimana pendapat Bang Kahar pada tuntutan mahasiwa dalam Menurunkan UKT?
Terkait UKT saat ini, BEM Untan terus melakukan koordinasi dengan pihak kampus. Tentang kejelasan UKT ini, sebelumnya kami sudah surati pihak rektorat dan mereka menyanggupi bahwa akhir bulan ini akan segera diambil keputusan. Meski masih menunggu hasil rapat senat terlebih dahulu. Namun, apabila titik terang terkait UKT belum ada, kami akan adakan pertemuan secara langsung dengan pihak Rektorat. Sebelunya kami melakukan audensi via zoom.
Tulisan ini disarikan dari Bincang Sahabat SAKA#8 dengan Kaharudin, Ketua BEM Universitas Tanjungpura dengan judul ‘Membaca Peta Pergerakan Mahasiswa Menjelang Normal Baru di Kalimantan Barat’ melalui live Instagram SAKA @SuarAsaKhatulistiwa pada 14/6/2020. Jangan lupa Follow Instagram SAKA untuk informasi bincang-bincang menarik lainnya.