Pada Selasa, 23 November 2021, Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) bersama Sekolah Pemikiran Perempuan mengadakan sebuah diskusi publik yang berjudul Perempuan, Budaya, dan Pendidikan Alternatif. Diskusi ini menghadirkan menghadirkan empat perempuan  dari kota yang berbeda.  Pertama , F Sri Dewi Wulandari yang bersama kakaknya mendirikan Sekolah Adat Arus Kualan di Ketapang. Arus Kualan menjadi pendidikan luar sekolah yang terbuka bagi semua anak dan pemuda di sekitarnya, dan bertujuan melestarikan budaya khususnya budaya etnis Dayak Simpakng. Pemapar lainnya adalah Sri Wartati yang smenggagas Sekolah Alam Terpadu Cerlang, sebagai Pendidikan alternatif yang mengembangkan Pendidikan keberagaman utuk anak usia pra sekolah dan pendidikan dasar. Sekolah Cerlang menjadi alat intervensi untuk melestarikan budaya penduduk Pontianak yang terbuka dan inklusif.