PONTIANAK – Panitia Lomba Foto, Esai dan Video “Pontianak Rumah Bersama” telah mengumumkan para pemenang melalui virtual meeting, tepat pada Hari Perdamaian Dunia, Senin (21/9/2020) malam. Lomba ini merupakan upaya Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) untuk mengajak anak – anak muda mengkampanyekan isu toleransi di sosial media, meningkatkan literasi tentang kebhinekaan, juga melihat Pontianak sebagai kota yang ramah untuk banyak peradaban suku, agama, dan lainnya.
“Diharapkan lomba ini sebagai ruang kreativitas bersama dan ruang belajar bersama. Lomba ini juga sebagai ajang silaturahmi, terlepas dari menang atau kalah. Diharapkan sebagai ruang berpartisipasi dalam demokrasi, yakni dengan menjadikan Pontianak sebagai rumah bersama,” kata Ningsih Sepniar Lumban Toruan, Koordinator Lomba.
“It isn’t enough to talk about peace. One must believe in it. And it isn’t enough to believe in it. One must work at it.”
– Eleanor Roosevelt
Dia menjelaskan bahwa lomba ini digelar bersama mitra Yayasan SAKA, yakni Satu Dalam Perbedaan (Sadap), Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) Kalbar, Mitra Sekolah Masyarakat (Misem), dan Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK).
Dari total 62 karya yang diterima panitia, para juri menilai beragam ide peserta untuk merawat dan mengkampanyekan kebinnekaan di Kota Pontianak. “Tema dan cerita yang disampaikan menunjukkan kepedulian dan rasa syukur peserta lomba, atas keragaman dan toleransi masyarakat di Pontianak,” kata Lisa Bona, juri lomba video bersama Ikbar Junakarta.
Sementara itu juri lomba foto, Sihol Sitanggang dan Victor Fidelis Sentosa menggarisbawahi tentang makna toleransi. “Foto-foto peserta sebagai representasi Kota Pontianak yang multikultur. Kekuatan foto yang sangat dominan. Itu benar terwujud di Kota Pontianak. Beragam budaya dan agama bisa hidup berdampingan,” ujar Sihol.
Pentingnya penulisan tentang kebhinnekaan yang didukung oleh fakta dan data, disorot oleh juri lomba esai, Yeni Mada dan Andy Yentriyani. Dari 16 esai para peserta, mereka menyatakan beberapa pemenang , namun belum ada yang layak menjadi juara 1 dan 2. “Karena itu kami ingin mengundang 16 peserta kompetisi esai ini untuk mengikuti sesi peningkatan kapasitas penulisan esai. Jadi jika ingin mengikuti sayembara kedua yang akan memperebutkan satu gelar grand prize, peserta wajib mengikuti sesi peningkatan kapasitas penulisan esai,” kata Andy.
Apresiasi terhadap penyelenggaraan lomba disampaikan Huda Rabbani, pemenang lomba video dengan kategori “Apresiasi Video Berkarakter Kekinian” mengungkapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara. “Lomba ini telah menjadi ajang belajar untuk isu kebhinekaan dan toleransi melalui video,” ujarnya.
Selamat kepada para pemenang !
Pemenang Lomba Foto Pontianak Rumah Bersama
- Juara 1 : Rio Pratama @riopratamaa__
- Juara 2 : Reza Novriandi@Reza_novrianda
- Apresiasi Foto Berkarakter Kebhinnekaan : Ade Muhammad Fahrizan@sibotammad
- Apresiasi Foto Berkarakter Kebudayaan : Ikhsan Tri Yudha@ikhsan_ty
- Apresiasi Foto Berkarakter Pembaharu : Steven Berliano Ahie@Stevenberlianoahie
- Apresiasi Foto Berkarakter Kekinian : Frananda @robiantofrananda
Pemenang Lomba Esai Pontianak Rumah Bersama
- Apresiasi Penulis Berkarakter Pembaharu : Boiman Manik – Judul : Melihat Pontianak Sebagai Rumah Bersama Dulu, Kini, Dan Masa Mendatang.
- Apresiasi Penulis berkarakter kebhinekaan : Rio Pratama – Judul : Tidak Hanya Tidayu, Pontianak Dihuni 22 Suku Bangsa
- Apresiasi penulis berkarakter kebudayaan : Karina Eka Sakti – Judul : Harmonisasi Budaya Melakui Tarian Tidayu
- Apresiasi penulis berkarakter kekinian : Nita Tiurnila Manullang – Judul : Pemanfaatan Film Animasi Budaya oleh Suku dan Etnis di Pontianak dengan Mengoptimalkan Platform Digital
Pemenang Lomba Video Pontianak Rumah Bersama
- Juara 1 : Dominikus Denu Pramujoyo @dominikus_denu
- Juara 2 : Naurah Atqiyah @raraqiyaa
- Apresiasi Video Berkarakter Kebhinnekaan : Syarif M. Zulfhi @zulfhisyarif
- Apresiasi Video Berkarakter Kebudayaan : Sandi@Sandi_r21
- Apresiasi video berkarakter pembaharu : Rivaldi @rvld.i
- Apresiasi video berkarakter kekinian : Huda Rabbani @hudarasegar
Oleh Doni Chairullah, Yayasan Suar Asa Khatulistiwa