Apabila laki-laki tidak boleh menangis, artinya laki-laki tidak boleh mengungkapkan rasanya, emosinya. Anak perempuan dibatasi tidak boleh begini dan begitu. Padahal semestinya pendidikan yang dikembangkan bukan begitu. Pernah satu orangtua mendaftarkan anaknya di Cerlang. Cerlang tidak bisa menerima karena orang tuanya tidak memperbolehkan anak perempuannya bermain dengan anak laki-laki. Padahal masih usia dini, belum akhir balikh. Hal seperti itu merupakan praktik eksklusif gender. Seharusnya dikembangkan pendidikan tentang kesetaraan, toleransi, bahwa semua orang mampu mengembangkan dirinya, terlepas dari apa jenis kelaminnya.